.يَفْعَلُهُ م ص النَّبِىِّ كَانَ وَقَالَ عَلَيْهِمْ. فَسَلَّمَ
صِبْيَانٍ مَرَّعَلىَ ضَ ر مَالِكٍ بْنَ أَنَسَ أَنَّ
Artinya: ’’Bawasanya Anas ibnu Malik melalui beberapa
anak kecil lalu member salam kepada mereka. Dan beliau berkata : ’’Nabi a.s.w
selalu berbuat yang demikian itu.’’
Pengajaran
menghindarkan Kebosanan (LM. 1796)
Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting di dalam Islam. Di
dalam Al-Quran kita dapati bagaimana Allah menceritakan petuah-petuah Luqman
yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak-anaknya. Begitu pula dalam
hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kita temui banyak juga
bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan
beliau mendidik anak secara langsung. Seorang
pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya
tanggung-jawab mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla terhadap pendidikan
putra-putri islam. Hal pertama Bunda,
tahukah dikau bahwa kesuksesan adalah cita-cita yang panjang dengan titik akhir
di Negeri Abadi? Belumlah sukses jika anakmu menyandang gelar atau jabatan yang
tertinggi, atau mengumpulkan kekayaan terbanyak. Belum Bunda, bahkan sebenarnya
itu semua tak sepenting nilai ketaqwaan. Mungkin itu semua hanyalah jalan menuju
ke Kesuksesan Sejati. Atau bahkan, bisa jadi, itu semua malah menjadi
penghalang Kesuksesan Sejati.
Gusti Allah Yang Maha Mencipta Berkata dalam KitabNya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.” (QS 3:185).
Begitulah Bunda, hidup ini hanya kesenangan yang menipu, maka janganlah
tertipu dengan tolok ukur yang semu. Pancangkanlah cita-cita untuk anak-anakmu
di Negeri Abadi, ajarkanlah mereka tentang cita-cita ini. Bolehlah mereka
memiliki beragam cita-cita dunia, namun janganlah sampai ada yang tak mau punya
cita-cita Akhirat. Kedua, setelah
memancangkan cita-cita untuk anak-anakmu, maka cobalah memulai memahami
anak-anakmu. Ada dua hal yang perlu kau amati:
Pertama, amati sifat-sifat khasnya
masing-masing. Tidak ada dua manusia yang sama serupa seluruhnya. Tiap manusia
unik. Pahami keunikan masing-masing, dan hormati keunikan pemberian Allah SWT.
Kedua, Bunda, fahami di tahap apa saat
ini si anak berada. Allah SWT mengkodratkan segala sesuatu sesuai tahapan atau
prosesnya. Anak-anak yang merupakan
amanah pada kita ini, juga dibesarkan dengan tahapan-tahapan.
Tahapan sebelum kelahirannya merupakan alam arwah. Di tahap ini kita
mulai mendidiknya dengan kita sendiri menjalankan ibadah, amal ketaatan pada
Allah dan juga dengan selalu menjaga hati dan badan kita secara prima. Itulah
kebaikan-kebaikan dan pendidikan pertama kita pada buah hati kita. Pendidikan anak dalam Islam, menurut
Sahabat Ali bin Abitahalib ra, dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan
usia:
1.
Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka
bermain), dari lahir sampai kira-kira 7 tahun.
2.
Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah
mereka adab) dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.
3.
Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka
sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas.
Ketiga tahapan pendidikan ini mempunyai karakteristik pendekatan yang
berbeda sesuai dengan perkembangan kepribadian anak yang sehat. Begitulah kita
coba memperlakukan mereka sesuai dengan sifat-sifatnya dan tahapan hidupnya. Hal ketiga adalah memilih metode
pendidikan. Setidaknya, dalam buku dua orang pemikir Islam, yaitu Muhammad
Quthb (Manhaj Tarbiyah Islamiyah) dan Abdullah Nasih ’Ulwan (Tarbiyatul Aulad
fil Islam), ada lima Metode Pendidikan dalam Islam. Yang pertama adalah melalui Keteladanan atau Qudwah, yang kedua
adalah dengan Pembiasaan atau Aadah, yangketiga adalah melalui Pemberian
Nasehat atau Mau’izhoh, yang keempat dengan melaksanakan Mekanisme Kontrolatau
Mulahazhoh, sedangkan yang terakhir dan merupakan pengaman hasil pendidikan
adalah Metode Pendidikan melalui Sistem sangsi atau Uqubah. Bunda, jangan tinggalkan satu-pun dari ke
lima metode tersebut, meskipun yang terpenting adalah Keteladanan(sebagai
metode yang paling efektif). Setelah
bicara Metode, ke empat adalah Isi Pendidikan itu sendiri. Hal-hal apa saja
yang perlu kita berikan kepada mereka, sebagai amanah dari Allah SWT. Setidak-tidaknya ada 7 bidang. Ketujuh
Bidang Tarbiyah Islamiyah tersebut adalah: (1) Pendidikan Keimanan (2)
Pendidikan Akhlaq (3) Pendidikan Fikroh/ Pemikiran (4) Pendidikan Fisik (5)
Pendidikan Sosial (6) PendidikanKejiwaan/ Kepribadian (7) Pendidikan Kejenisan
(sexual education). Hendaknya semua kita pelajari dan ajarkan kepada mereka.
Ke lima, kira-kira gambaran pribadi seperti apakah yang kita harapkan
akan muncul pada diri anak-anak kita setelah hal-hal di atas kita lakukan?
Mudah-mudahan seperti yang ada dalam sepuluh poin target pendidikan Islam ini:
Selamat aqidahnya, Benar ibadahnya, Kokoh akhlaqnya, Mempunyai kemampuan
untuk mempunyai penghasilan, Jernih pemahamannya, Kuat jasmaninya, Dapat
melawan hawa nafsunya sendiri, Teratur urusan-urusannya, Dapat menjaga waktu,
Berguna bagi orang lain.
0 comments
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^