BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang banyak orang yang memilih untuk menginvestasikan uangnya, baik dalam bentuk investasi emas, rumah maupun tanah. Selain ketiga investasi tersebut juga terdapat alternatif investasi lain berupa investasi saham. Investasi saham pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda. Walaupun investasi dalam bentuk saham merupakan investasi yang memiliki resiko yang tinggi, akan tetapi pada saat ini investasi saham menjadi pilihan altrnatif investasi yang paling banyak dipilih oleh beberapa investor atau pemilik modal. Untuk memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan terlebih dahulu, kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Namun dalam melakukan investasi saham seorang investor tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti resiko dan renturn dari investasi saham yang kita lakukan. Kunci utama untuk sukses dalam investasi dan mengelola saham adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset. Dengan kata lain, penilain saham berguna untuk mencari harga wajar suatu saham. Kemudian nilai wajar suatu saham digunakan oleh investor untuk melakukan strategi investasi dalam mengantisipasi resiko atau isu – isu yang dihadapi. Selain itu juga diperlukan teknik analisis dan penilaian investasi saham yang baik dan benar sesuai dengan data yang akurat atau data yang dimiliki.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Investasi Saham
Investasi saham adalah pemilihan atau pembelian saham – saham perusahaan oleh suatu perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan tambahan diluar pendapatan dari usaha pokoknya. Dapat diartikan bahwa saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang diperbandingkan di bursa efek. Ada beberapa keuntungan, menurut Buletin BES ( 1990 ) yang diperoleh seorang investor dengan memiliki saham perusahaan lain, yaitu :
- Kemungkinan memperoleh dividen yaitu sebagai keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Istilah dalam perhitungan pembagian dividen adalah - Dividend Yield, rasio dari dividen yang diberikan oleh pemegang saham dan harga saham - Dividend Payout Ratio, perbandingan dari dividen yang diberikan ke pemegang saham dan laba bersih per saham
- Kemungkinan memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh pemegang saham dari hasil jual beli saham, berupa selisih nilai jual yang lebih tinggi dari nilai beli
- Memiliki hak prioritas untuk membeli bukti right yang dikeluarkan oleh perusahaan
- Kemungkinan memperoleh hak atas saham bonus
- Waktu kepemilikikan tidak terbatas dan berakhir pada saat investor menjual kembali saham tersebut di bursa efek
- Memiliki hak suara dalam RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham )
- Adanya manfaat non financial, yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan
Dengan membeli saham suatu perusahaan pada dasarnya, kita telah memiliki hak sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut. Semakin banyak saham yang kita beli maka semakin banyak pula bagian kepemilikan kita atas perusahaan tersebut. Akan tetapi, selain keuntungan juga terdapat risiko dalam investasi saham, antara lain :
- Resiko Financial: Resiko yang diderita oleh pemodal sebagai akibat dari ketidak mampuan emiten dalam memenuhi kewajiban pembayaran deviden.
- Resiko Pasar: Resiko akibat menurunnya harga pasar saham secara keseluruhan maupun saham tertentu akibat perubahan inflasi, tingkat bunga, kebijaksanaan pemerintah, pertumbuhan ekonomi maupun manajemen perusahaan. Risiko pasar mempengaruhi perusahaan – perusahaan secara keseluruhan.
- Resiko Psikologis: Resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi perubahan-perubahan pasar. Investor menanggapi perubahan harga pasar saham berdasarkan optimisme atau pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan harga saham.
B. Jenis – jenis Saham
Saham dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain :
- Berdasarkan hak kepemilikannya
Common Stocks )Suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa ini merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar modal. Yang termasuk dalam jenis saham biasa, antara lain :
- Blue Chip Stock: Saham dapat diklasifikasikan sebagai blue chip stock apabila perusahaan penerbitnya memiliki reputasi yang baik, juga dapat menghasilkan pendapatan dan konsisten dalam membayar deviden tunai
- Income stock: Saham yang memilik kemampuan dalam membagi devidennya lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun-tahun sebelumnya
- Growth Stock ( Well Known ): Jika emiten merupakan pimpinan didalam industri dan selama beberapa tahun terakhir berturut-turut mampu menghasilakan hasil di atas rata-rata emiten saham ini, biasanya mempunyai reputasi tinggi dan gaya publikasi yang tampak glamour dalm memperbaiki peningkatan atau penurunan harga saham
- Growth Stock ( Leasser-Known ): Pemilik saham yang pada umumnya tidak menjadi pemimpin dalam individunya. Namun mampu mampu menghasilakan hasil yang lebih tinggi dari penghasilan rata-rata tahun terakhir
- Saham Spekulatif ( Speculative Stock ): Saham yang emitennya tidak bisa secara konsisten mendapatkan penghasilan dari tahun ketahun, Namun memilik potensi untuk mendapatkan penghasilan yang baik di masa yang aan datang
- Saham Bersiklus ( Cylical Stock ): Perkembangan saham yang menikuti situasi ekonomi makro atau kondisi bisnissecara umum selain pada saat ekonomi makro sedang mengalami ekspansi
- Saham Bertahan (Defensive atau Counter Cyclical Stock ): Jenis saham yang tidak mungkin terpengaruh oleh kondisi kondisi ekonomi karo maupun situasi bisnis secara umum
StMempunyai karakter gabungan antara obligasi dengan saham biasa. Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian deviden terlebih dahulu. Pemegang saham preferen berhak menukar saham preferen yang dipegangnya dengan saham biasa dan pemiliknya akan memiliki hak lebih dibandingkan dengan pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu . Ada beberapa jenis saham preferen :
- Saham Preferen Kumulatif dan Nonkumulatif - Kumulatif: Hak untuk mendapatkan deviden pada setiap tahun dengan mengabaikan laba atau rugi - Nomkumulatif: Kebalikan dari saham preferen kumulatif, hak untuk mendapatkan deviden pada setiap tahun dengan mengalami laba setiap tahunnya
- Saham Preferen Partisipasi dan Nonpartisipasi - Partisipasi: Hak untuk mendapatkan tambahan deviden apabila ada kelebihan deviden setelah dibagikan kepada hak saham biasa dan preferen
- Nonpartisipasi : Hak untuk tidak mendapatkan tambahan deviden apabila ada kelebihan deviden
2. Berdasarkan Cara Peralihannya
- Saham yang diterbitkan tanpa disertai pencantuman nama pemegangnya, sehingga pemiliknya sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkan pada orang lain.
- Kebalikan dari saham atas unjuk yaitu saham yang diterbitkan disertai dengan pencantuman nama pemegangnya, dan cara peralihannya melaui prosedur tertentu. Dan jenis saham yang terbaru yang diperdagangkan dalam BEI adalah ETF (Exchange Trade Fund ) yaitu gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian di di bursa. ETF dibagi menjadi 2, yaitu : - ETF Index, menginvestasikan dana kelolaaanya dalam sekumpulan portofolio efek yang terdapat pada satu index tertentu dengan proporsi yang sama - Close and ETFS, Fund yang diperdagangkan dibursa efek yang berbentuk perusahaan investasi tertutup dan dikelola secara aktif
C. Teknik Analisis Investasi Saham
Analisis investasi saham merupakan hal yang mendasar yang harus diketahui oleh pemilik modal ataupun para investor. Teknik yang benar dalam analisis akan mengurangi resiko bagi investor dalam berinvestasi. Ada banyak teknik analisis dalam melakukan penilaian investasi, antara lain :
a) Analisis Fundamental
Analisis fundamental berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan. Dengan analisis ini para investor dapat mengetahui bagaimana operasional suatu perusahaan yang nantinya akan menjadi milik investor. Data yang digunakan adalah data historis, yaitu data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan sebenarnya pada saat analisis dilakukan. Investor akan mempelajari laporan keuangan perusahaan, yang terdiri dari neraca, laporan rugi/laba serta laporan perubahan modal. Selain itu kita juga bisa melihat kebijakan-kebijakan apa yang akan direncanakan oleh perusahaan. Untuk melakukan analisis fundamental maka terdapat dua metode yang dapat dilakukan dalam menyaring saham yang dapat kita jadikan sebagai pusat perhatian :
TOP Down
Mengawali analisa pada kondisi ekonomi makro dan menganalisa sektor – sektor industri mana saja yang terpengaruh atau tidak oleh kondisi makro ekonomi tersebut. Lamkah selanjutnya melakukan analisa lanjutan terhadap sektor – sektor industri mana yang memiliki kinerja yang baik dan baru kemudian emilih saham perusahaan mana yang memiliki kinerja terbaik dalam sektor tersebut.
Bottom – Up
Memulai analisa dari saham - saham perusahaan mana yang memiliki kinerja yang baik, kemudian mengelompokkan menurut sektor industrinya, lalu dianalisa sektor industri mana yang berkinerja paling baik. Dan kemudian memperbandingkan kondisi makro terhadap sektor industri tesebut, sehingga sektor industri yang dipilih akan benar – benar menjadi alternatif terbaik dan mempresentasikan saham mana yang pantas kita pilih untuk investasi
b) Analisis Teknik
Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor, dan biasanya data yang digunakan berupa grafik, atau program komputer. Meskipun analisis teknikal paling banyak digunakan oleh investor, tetapi kenyataannya dalam berbagai penelitian di pasar modal Indonesia cenderung menggunakan analisis fundamental. Sementara penelitian yang menggunakan analisis teknikal hanya melakukan analisis teoritis. Analisis teknikal akan tepat digunakan apabila kondisi pasar modal tidak efisien . Analisis Teknikal berdasarkan pada tiga prinsip utama:
- Segala sesuatunya tercermin pada harga pasar
- Harga bergerak dalam suatu tren
- Pola tindakan pasar berulang
c) Analisis Ekonomi
Indikator yang digunakandalam analisis ekonomi adalah GDP ( Gross Domestic Product). Bagus atau tidaknya pertumbuhan ekonomi dilihat dari kesejahteraan masyarakat serta diikuti dengan kegiatan pasar modal.
d) Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan dibagi menjadi beberapa jenis :
- Rasio Likuiditas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu pendek
- Rasio Solvabilitas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam jangka panjang
- Rasio Aktivitas, menunjukan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilkinya
- Rasio Rentabilitas, menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
- Rasio Pasar, menunjukan informasi penting dalam perusahaan yang ditunjukan dalam bentuk basis per saham
D. Penilaian Investasi Saham
Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat tertentu. Halim (2003) dalam Astuti (2006:31) menyatakan bahwa terdapat tiga pendekatan dalam penilaian saham, yaitu :
- Pendekatan Nilai Intrinsik Nilai intrinsik saham adalah nilai nyata ( True Value ) atau seharusnya dari saham yang ditentukan oleh beberapa faktor fundamental perusahaan. Dan calon investor menghitung nilai intrinsik saham untuk memutuskan strategi investasinya
- Pendekatan Nilai Pasar Mempertimbangkan suatu harga saham individual dibandingkan dengan indikator – indikator lain di pasar saham . Jika seorang analis yakin bahwa suatu saham adalah lebih berharga menurut harga pasar daripada harga yang diminta, maka pembelian saham dapat direkomendasikan.
- Pendekatan Nilai Buku Nilai buku perlembar saham adalah nilai aktiva bersih ( Net Assets ) yang dimiliki pemilik dengan memilih satu lembar saham. Dan nilai buku dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan
E. Tujuan Penilaian Saham
Ada beberapa tujuan dari penilain saham yang dilakukan oleh investoe atau pemilik modal, antara lain:
- Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/ atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan.
- Untuk memberikan gambaran pada manajemen atas estimasi nilai saham suatu perusahaan yang akan digunakan untuk rujukan manajemen sebagai pertimbangan kebijakan atas saham perusahaan bersangkutan.
- Berguna untuk mencari harga wajar suatu saham.
- Digunakan untuk membedakan nilai saham menjadi nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik.
- Untuk melihat kinerja suatu perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Investasi saham adalah pembelian saham – saham perusahaan oleh suatu perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan tambahan diluar pendapatan dari usaha pokoknya. Saham dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis saham. Investasi saham merupakan investasi yang memiliki resiko yang tinggi, oleh karena itu diperlukannya analisis dan penilaian terhadap investasi saham tersebut. Analisis investasi saham dan penilaian merupakan hal yang mendasar yang harus diketahui oleh pemilik modal ataupun para investor.
B. Saran
Untuk memulai investasi, kita harus melihat terlebih dahulu kinerja perusahaan, kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Namun dalam melakukan investasi saham kita tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti resiko dan renturn dari investasi saham yang kita lakukan. Kunci utama untuk sukses dalam investasi dan mengelola saham adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset. Selain itu kita juga harus melakukan analisis dan penilaian investasi saham yang benar sesuai dengan data yang ada atau akurat.
Komentar Terbaru